Saturday, June 25, 2011

Biarkan Aku Jadi Mataharimu






Seorang wanita bertanya kepada seorang pemuda tentang cinta dan harapan. Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pemuda berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pemuda ingin menjadi matahari, bukan kupu-kupu atau kumbang yang terus menemani bunga.


Wanita berkata ingin menjadi rembulan tetapi pemuda tetap ingin menjadi matahari. Wanita semakin bingung kerana matahari dan bulan takkan boleh bertemu, tetapi pemuda tetap ingin menjadi matahari. Wanita berkata ingin menjadi burung yang mampu terbang ke langit jauh di atas matahari dan pemuda berkata ia akan selalu menjadi matahari.
 
Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah 3 kali menduga namun pemuda tetap keras kepala, ingin menjadi matahari tanpa mahu ikut berubah bersama wanita. Maka wanita itu pun beredar pergi dengan rasa kecewa dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa matahari juga menjadi pilihan pemuda. 


Sang pemuda merenung sendiri dan menatap matahari. 

Saat wanita menjadi bunga, pemuda ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarannya kepada bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan akhirnya rama-rama yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih iaitu memberi tanpa syarat, tanpa mengharapkan imbuhan dan balasan.

Saat wanita menjadi bulan, pemuda tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat akan matahari? Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak berupaya menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut.

Ini dinamakan pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk cinta. Dan saat wanita jadi burung yang dapat terbang tinggi jauh ke langit, bahkan di atas matahari, pemuda tetap selalu jadi matahari agar burung tetap bebas untuk pergi pada bila-bila masa pun yang ia mahu dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan burung untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk burung.

Matahari selalu ada untuk burung bila-bila pun ia mahu kembali walau burung tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain burung yang berupaya masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cintanya. Ini disebut sebagai kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan tegar untuk memaafkan. Pemuda tidak pernah menyesal menjadi matahari untuk wanita yang dicintainya.... 



ALLAH HANYA MEMANGGIL KITA DGN 3 PANGGILAN SAHAJA...

Saat itu, Dhuha, hari terakhir aku di Masjid Nabawi untuk menuju
Mekah....... .aku bertanya pada Ibu.
"Ibu, ada cerita apa yang menarik dari Umrah....?" Maklum,ini pertama kali
aku ber Umrah.
Dan Ibu, memberikan Tausyiahnya.



Ibu adalah pemilik Maknah Tour Travel dimana saya bergabung untuk Umrah di
bulan July 2007 yang 
lalu. Kebetulan umrahku dimulai di Madinah dulu selama 4 hari, baru ke
Mekah.Tujuannya adalah 
mendapatkan saat Malam Jumaat di depan Kaabah. Jadi aku punya kesempatan untuk
bertanya tentang 
Umrah. 

Ibu berkata..."Shinta, Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur
hidup..." Keningku berkerut.... ....
"Sedikit sekali Allah memanggil kita..?" Ibu tersenyum. "Iya, tahu tidak apa
3 panggilan itu..?"
Saya menggelengkan kepala. 



"Panggilan pertama adalah Azan" ujar Ibu.
"Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas
terdengar di telinga kita, sangat kuat
terdengar. Ketika kita solat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia
tidak 'cepat marah' akan sikap kita.  Kadang kita terlambat, bahkan tidak
solat sama sekali
kerana malas. Allah tidak marah seketika. 
Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umat-Nya,
baik umat-Nya itu 
menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umat-Nya
ketika hari Kiamat nanti". 

Saya terpekur.... .mata saya berkaca-kaca. Terbayang, saya masih melambatkan
solat kerana 
meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. MasyaAllah.. .....




Ibu melanjutkan, "Shinta, Panggilan yang kedua adalah panggilan Umrah/Haji.
Panggilan ini bersifat 
halus. Allah memanggil hamba-hamba-Nya dengan panggilan yang halus dan
sifatnya 'bergiliran' . 
Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeza dengan hamba yang lain.
Jalannya bermacam-macam. Yang tidak punya wang menjadi punya wang, yang
tidak merancang pula akan pergi, ada yang memang merancang dan terkabul.
Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 
'Labaik AllahumaLabaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab
panggilan Allah yang kedua. Saat itu kita
merasa bahagia, kerana panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan
itu halus sekali.
Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu".

Mata saya semakin berkaca-kaca.
.......Subhanallah. ......saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat
dari yang saya
rancangkan.. .....Alhamdulillah... 




"Dan panggilan ke-3", lanjut Ibu, "adalah KEMATIAN. Panggilan yang kita
jawab dengan amal kita. 
Pada kebanyakan kes, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung, dan
kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya
dengan amal soleh. Kerana itu Shinta, manfaatkan waktumu baik-baiknya.
..Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul
Khotimah.... ......InsyaAllah syurga adalah balasannya.. ..."

** Mata saya basah di dalam Masjid Nabawi, saya sujud bertaubat pada Allah
kerana kelalaian saya dalam menjawab panggilanNya. ....Kala itu hati saya
makin yakin akan kebesaranNya, kasih sayangNya dan dengan semangat
menyala-nyala, saya mengenakan baju Ihram dan berniat..... ....Aku menjawab
panggilan UmrahMu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam........ ...**

Huraisy
Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang
bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini dari
timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.

Malaikat Jibril bertanya : "Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa
yang kau cari?" Huraisy pun menjawab, "Aku mahu mencari lima orang." 
"Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
 Ketiga, orang yang derhaka kepada ibubapanya.
 Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
 Kelima, orang yang suka minum arak."

Kesal saya dgn sikap buruk sangka saya terhadap org lain dan sikap tidak
tahu berterima kasih dgn kawan yg sentiasa berlapang dada......

Monday, June 6, 2011

Zikir dan Malaikat

Kisah Malaikat dalam Majlis Zikir

Dari Abu Hurairah r.a berkata bahawa Rasulullah SAW telah bersabda : “Allah SWT mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majlis zikir, sebaik saja menjumpai majlis zikir tersebut, maka mereka akan duduk bersama orang-orang yang sedag berzikir serta memanggil pula malaikat-malaikat yang lain untuk turut serta dalam majlis zikir tersebut.  Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang-orang yang sedang berzikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia”.
     

      Apabila majlis zikir itu tamat, maka para malaikat 
akan naik kembali ke langit.  Lalu Allah SWT bertanya kepada mereka : “Wahai para malaikat-Ku, dari manakah kamu semua?” Berkata para malaikat: “Ya Tuhan kami, kami baru sahaja pulang dari memeriksa hamba-hamba-Mu di bumi, mereka bertasbih, takbir, tahlil, dan tahmid serta memohon kepada-Mu”.  

      Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaan-Nya.  Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikat-Nya, maka Allah SWT pun berfirman : “Wahai para malaikat-Ku, apakah yang mereka minta kepada-Ku?” Berkata para malaikat: “Hamba-hamba-Mu itu memohon syurga dari-Mu”.  Allah SWT bertanya lagi : “Pernahkah mereka melihat akan syurga yang didambakannya itu?” Berkata para malaikat lagi: “Mereka tidak pernah melihat syurga itu.”
     
     
     Berfirman Allah SWT : “Hamba-hamba-Ku memohon syurga meskipun mereka tidak melihatnya dan apalagi kalau mereka-mereka melihat syurga itu.” 

Berkata para malaikat: “Mereka juga memohon kebebasan”.  Allah SWT bertanya: “Mohon bebas dari apa?” Berkata para malaikat: “Hamba-hamba-Mu itu memohon kepada-Mu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka jahanam”.  Allah SWT bertanya kepada para malaikat lagi: “Pernahkah hamba-hamba-Ku melihat neraka-Ku itu?”  Berkata para malaikat: “Tidak ya Allah”.  Allah SWT berfirman: “Hamba-hamba-Ku itu tidak pernah melihat neraka jahanam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya”.
      

         Kemudian para malaikat berkata lagi: “Ya Allah, hamba-Mu itu memohon ampun kepada-Mu”. Allah SWT berfirman: “Dengarlah wahai para malaikatku, aku mengampuni mereka itu dan aku akan memberi apa yang mereka minta serta membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takut itu”.  Berkata para malaikat lagi: “Ya Allah, di antara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dosa, dia melalui majlis itu lalu duduk bersama mereka yang sedang berzikir”.  Allah SWT berkata: “Orang itu pun aku ampuni, begitu juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majlis zikir itu, tidak ada yang celaka.”