Sunday, February 3, 2013

Kisah Hati Sang Pencinta




Kadang kala hidup ini indah, penuh dengan warna warni dunia...
ada gelak dan tawa...
ada gurau dan senda...
ada cinta dan sayang...
ada kasih dan rindu...

dan kadang kala hidup ini sukar, penuh dengan kedukaan...
ada pilu dan airmata...
ada sedih dan muram...
ada luka dan duka...
ada rasa dalam kecewa...

Pernahkah kau bercinta?
mencintai dan dicintai?

pernahkah kau bersedih??
disakiti dan dilukai??

Begitulah kisah hati sang pencinta...
kitalah sang pencinta...
yang mempunyai sekeping hati dari Firdaus
sebagai tempat keimanan, keyakinan dan kemahuan
dan sebagai tempat segala rasa...

Hati ini pernah mencintai dan dicintai...
tapi diri tidak pernah menjaga rasa cinta itu....
tidak pernah menghargai wujud diri pencinta itu...
hinggalah hati ini ditinggalkan cinta...
kosong dan sepi...

waktu dan hari berlalu...
silih berganti bulan dan tahun...
suria dan rembulan pula tiba dan pergi...
terik mentari dan renyai hujan menyapa bumi...
tapi hati masih kosong dan sepi...

suatu masa takdir ilahi cinta bertemu lagi...
mengusik hati yang sepi...
membuat hari kembali berseri...
saat hati bertemu cinta lagi...

bisik diri bolehkah hati menerima cinta ini?
dapatkah hati menempuh segala duka yang hadir kerana cintai ini?
mampukah hati menjaga cinta ini buat selamanya?
sanggupkah hati menanggung luka dari cinta ini?
termenung dalam renungan masa lalu dan kini
hati, akal dan diri saling bertingkah
kesanggupan untuk luka dan sakit
atau biarkan hati terus kosong dan sepi...

cinta hadir tanpa dipaksa...
cinta tiba tanpa diduga...
cinta datang tanpa disangka...
cinta bertamu bersama duka
adanya cinta adanya luka...

menghela nafas dalam payah...
mencari tenang dalam sulit...
menerima cinta sekali lagi...
agar hati tiada berteman sepi 

menyulam bahagia dengan cinta
dunia bagai milik berdua
indahnya terasa bertemu cinta ini
tiada sanggup hati kehilangannya 









kesetiaan, kejujuran, pengorbanan
tercurah bersama-sama kasih
sayang, kesabaran, kemaafan
harga yang perlu dibayar untuk membina cinta yang utuh

bahtera di laut mana tiada dipukul ombak?
sesekali hati bersedih kerana luka
perselisihan faham dan kehendak
kecewa dan pengharapan
sakit dan pengkhianatan
hati luka dan dilukai....



namun,
ikrar hati untuk cinta
takkan pernah dilupakan
kesabaran dan kesanggupan
biar hati terluka dicarik kata berbisa
biar hati disakiti laku yang menyakitkan
hati tetap tabah untuk cinta ini...









sedaya yang bolehku pertahankan
kasih yang telah kita bina
sekuat yang mampu kutahan
ombak dan gelora
kutak ingin hilang cinta sekali lagi
kulakukan apa yang perlu
agar kasih kita terus bersatu 

wahai cinta...
biarpun kau ingin berlalu pergi
meninggalkan hati ini...
hati ini akan terus mencintaimu...
hati ini akan terus mendoakan kebahagiaanmu..
hati ini menerima pemergianmu setelah
terisi dengan kebahagian walaupun sedetik
setelah janji ditaburkan walau tiada dikota
setelah mencipta lukisan kenangan bersama-sama
setelah melalui lautan yang penuh cabaran
pergilah cinta jika itu mahumu
jika itu bahagiamu...
pergilah...





wahai cinta...
saat kau bertemu hati lain,
jagalah hati itu semampumu...
jangan kau lukai dan sakitinya
kerana itu terlalu perit
ketika kau mendapat hati lain
hargailah hati itu sebaiknya
kerana bila disakiti mungkin dia akan berlalu pergi
seperti cinta meninggalkan hatiku ini...  

wahai cinta...
ketika kau bersama-sama hati lain,
sampaikan kisah hatiku yang mencintaimu ini
hatiku yang melukaimu dan menyakitimu
agar dapat dia menjagamu lebih baik dariku
agar tidak terluka lagi hati cinta...

cinta?
hati ini pernah bahagia dan kecewa kerana cinta dahulu
kemudian kau hadir memberikan kasih dan janjimu
tapi kini kau ingin pergi meninggalkan segala yang telah tercipta...
terima kasih cinta...

keras hatimu tak mampu kulembutkan
segala bicara pujukku tidak kau endahkan
semua kesabaranku telah kuberikan
andai kau tak ingin lagi
hati relakan kau pergi mencari hati lain...

hati ini akan terus melangkah
tanpa cinta lagi...
biar pahit biar sulit
hati perlu tabah
tak perlu menerima cinta lain
kelak ditinggalkan hati ini lagi...
biarkan hati ini bertemankan
kisah hati sang pencinta....


No comments:

Post a Comment